Ads 468x60px

Cara Setting Equalizer Part 3

EQUALIZER
Part 3
1. Bagaimana cara meng-EQ suatu system
Kembali kepada konsep equalisasi adalah untuk mengembalikan suara kepada bentuk awalnya. Hanya saja telinga manusia memiliki respon yang berbeda-beda terhadap suara, bergantung kepada kualitas pendengarannya dan rasa seni orang tersebut. Untuk membuat equalisasi menjadi obyektif maka kita semua perlu “melihat” sinyal yang dihasilkan speaker. Salah satu alat yang dapat kita gunakan adalah RTA (Real Time Analyzer), alat ini dapat memperlihatkan respon yang diterima dari sumber sinyal yang diterimanya.trans Alat ini akan memperlihatkan spektrum suara (rentang frekuensi suara yang dapat diterima oleh alat tersebut) yang dimulai dari 1 oktaf, 1/3 oktaf, 1/6 oktaf, hingga 1/24 oktaf. Cara kerja alat ini adalah dengan mengolah sinyal yang diterimanya dan memilah-milahnya menjadi frekuensi-frekunsi yang tersedia pada alat tersebut. Grafik yang kita lihat dapat berupa dot (lampu-lampu LED), batang, atau hanya berupa garis pada titik puncak frekuensi yang terukur. Sumbu horizontalnya / sumbu X menunjukkan frekunsi dalam satuan Hz dan sumbu vertikalnya / sumbu Y menunjukkan kekerasan (gain) dalam satuan dB. 
Teknologi ini dikembangkan sejak tahun 1970, dan semakin berkembang di tahun 1980-an, pada era ini diciptakan RTA yang samplingnya / analisisnya berdasarkan FFT (Fast Fourier Transfer). RTA ini lebih akurat dibandingkan dengan RTA yang hanya mengukur berdasarkan arus sinyal elektronik yang masuk ke dalam alat tersebut .

2. Kelemahan RTA
RTA memang sangat berguna, akan tetapi ada beberapa keterbatasan RTA sebagai berikut (Bob McCarthy, 2003) :
  • Informasi RTA terbatas, tidak mengenal pantulan, padahal respon yang ia tampilkan adalah suara asli ditambah dengan pantulan, fasa speaker, dan berapa lama sinyal tersebut dalam perjalanan hingga diterima oleh microphone.
  • RTA tidak memberikan informasi apakah sinyal yang ia terima serupa dengan sinyal yang masuk ke dalam speaker. Ia hanya menggambarkan energi akuistik yang diterima oleh microphone / di sekitar microphone. Jadi spektrum yang kita lihat dalam bentuk lembah atau gunung kemungkinan adalah pantulan, atau sinyal yang saling menguatkan (summation) atau bahkan sinyal yang saling menghilangkan (canceling). Kedua hal tersebut dapat terjadi sebagai akibat interaksi antara speaker dan ruangan.
Menurut saya masih ada lagi hal-hal lain sebagai berikut :
  • RTA sangat tergantung kepada kualitas microphone yang kita gunakan untuk mengukur, dan kualitas kabel yang kita pergunakan.
  • Jika kita menggunakan RTA program dalam komputer sound card kita memberikan andil yang cukup besar dalam mengaburkan hasil ukur.
RTA hanya dapat mengkoreksi masalah yang timbul tetapi tidak dapat menyelesaikannya.

3. Kapan harus menggunakan RTA dan kapan tidak?
Kapan kita tidak boleh menggunakan RTA secara langsung :
Jika anda menghadapi ruangan dengan multi speaker atau speaker dalam jumlah banyak maka yang anda harus lakukan adalah menyeragamkan waktu tempuh setiap speaker dengan men-delay-nya terlebih dahulu.
  • Jika anda menghadapi masalah akuistik ruang yang cukup parah, software apapun untuk mengetes system tidak akan dapat digunakan. Selesaikan dulu masalah akustik!!
  • System anda memiliki perkabelan yang buruk!! Managemen kabel hasur diperbaiki terlebih dahulu, dan menggantik kabel-kabel dengan respon suara yang kurang baik.
4. Langkah-langkah meng-eq suatu system
Agar system kita dapat di equalisasi dengan baik maka kita perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut (Dennis A. Bohn, 1997)
  • Jauhkan sejauh mungkin speaker dari sudut ruangan.
  • Minimalkan pantulan speaker, dengar suara aslinya. Banyak gereja manaruh speaker di kiri dan kanan ruangan, akibatnya speaker akan memantulkan suara ke dinding.
  • Jika anda menghadapi masalah akustik ruang yang cukup parah, software apapun untuk mengetes system tidak akan dapat digunakan. Selesaikan dulu masalah akuistiknya!!
Latihlah telinga anda untuk mengenal frekuensi-frekuensi suara yang sering harus kita eq, atau sering menimbulkan masalah. Lakukanlah latihan sebagai berikut :
  • Pilih sumber suara yang kita kenal, sebagai contoh CD lagu kesukaan anda atau suara anda sendiri.
  • Set Equalizer Parametrik di mixer dalam posisi flat.
  • Bypass Kompressor yang dipasang pada jalur speaker yang akan kita gunakan, karena dapat mengaburkan penilaian kita
Interaksi antara ruangan dan suara dari speaker adalah kasus yang sukar di selesaikan sebelum memposisikan kembali speaker.
Secara definisinya, mengatur equalizer adalah proses mengangkat (boosting/enhancing) atau menurunkan (cutting) gain dari frequency tertentu tanpa mempengaruhi frequency – frequency lainnya. Untuk dapat mengerti cara mengatur equalizer pada saat mixing maupun mastering, sebelumnya anda perlu memahami pengaruh atau efek dari beberapa range frequency bagi sebuah instrument ataupun lagu secara keseluruhan.
Range-range frekuensi tersebut dapat dijadikan sebagai acuan pengaturan Equalizaer pada proses Mixing ataupun Mastering.
Frekuensi Untuk Sub 40 Hz s/d 80 Hz
Range frekuensi terendah yang biasa ada dalam sebuah lagu adalah range frekuensi 40 – 80 hz dengan pengaturan equalizer yang dipusatkan di sekitar 50 hz . Range frekuensi ini dinamakan range frekuensi sub bass / low bass. Memang banyak suara yang memiliki frekuensi sekitar 20 – 40 hz, namun suara tersebut biasanya bukanlah suara dari alat musik kecuali untuk beberapa jenis pipe organ (Organ Gereja).
Kick drum, bahkan bass guitar pun tidak memiliki frekuensi di range tersebut (nada terendah dari senar Bass Gitar memiliki frekuensi 41Hz).
Dengan demikian pada banyak kasus, range frekuensi 20 s/d 40 Hz dipangkas habis dengan menggunakan HPF (High Pass Filter) atau fasilitas Low Cut Filter. Range frequency sub bass / low bass umumnya diatur dengan equalizer untuk memberikan “power” kedalam sebuah instrument ataupun keseluruhan lagu. Range frekuensi tersebut tidak akan terdengar jelas ketika anda mendengarkan lagu pada level volume yang pelan ataupun mendengarkan lagu menggunakan speaker kecil. Dengan demikian, agar anda dapat mengatur range frekuensi sub bass / low bass dengan benar, maka anda harus mengatur equalizer sambil mendengarkannya pada level volume yang keras, kemudian mencobanya pada level volume yang dipelankan. Sebaiknya anda juga mendengarkannya pada speaker stereo system yang besar maupun kecil sebagai perbandingan.

Frekuensi Untuk Bass 80 Hz s/d 250 Hz
Mengatur equalizer pada range frekuensi bass yang berkisar antara 80-250 hz dengan pengaturan equalizer yang umumnya dipusatkan pada frequency sekitar 100 hz atau 200 hz, akan mempengaruhi “ketebalan” dari sebuah instrument ataupun sebuah lagu .Pada track guitar dan bass guitar, dinaikkannya gain di sekitar frekuensi 100 hz biasanya akan menambah suara terdengar lebih “bulat”, namun anda harus berhati hati karena jika anda memberikannya secara berlebihan akan membuat suara Gitar ataupun Bass Gitar akan terdengar “berdentum”.
Pada beberapa kasus, Gain disekitar frekuensi 100 Hz pada track Gitar bahkan diturunkan untuk membuat suara Gitar tersebut terpisah dari suara Bass Gitar , dan mengurangi suara dentuman dari track tersebut. Namun konsekuensinya adalah not-not yang dimainkan pada range frekuensi tersebut menjadi terdengar samar. Biasanya untuk membuat no-not tersebut kembali terdengar jelas, anda perlu menambahkan sedikit Gain disekitar frekuensi 200 Hz.
Pada track Vokal, frekuensi disekitar 200 Hz menentukan keutuhan suara Vokal yang masuk / direkam. Namun frekuensi di range ini seringkali dipotong agar suara Vokal terdengar terpisah dari instrument-instrument yang lain, kecuali jika anda telah mengatur Equalizer dan menaikkan Gain difrekuensi High pada track / channel Vokal dan membuat suaranya terdengar tipis, dinaikkannya Gain disekitar frekuensi 200 Hz biasanya akan mengembalikan ketebalan suara Vokal tersebut.

Frekuensi Untuk Low Mid 250 Hz s/d 500 Hz          
Mengatur equalizer pada frekuensi di sekitar 250 – 500 hz dapat memberikan aksen pada ambience di studio rekaman anda serta menambahkan kejernihan pada suara Bass dan instrument String yang bernada rendah seperti Cello, ataupun nada rendah dari piano dan Organ.
Penambahan Gain yang berlebihan di range frekuensi ini dapat membuat Kick Drum dan Tom terdengar seperti terbuat dari kardus atau karton, sehingga untuk track-track / channel-channel tersebut serta track Cymbal frekuensi Low Mid biasanya dipangkas habis. Pada umumnya, pengaturan Equalizer difrekuensi range Low Mid dapat dilakukan difrekuensi apa saja disekitar 250 s/d 500 Hz, namun lebih sering dipusatkan difrekuensi 300 dan 400 Hz. Bagian terendah dari range frekuensi Low Mid (250 Hz s/d 350 Hz) yang biasa disebut sebagai frekuensi Upper Bass dan biasa dinaikkan pada Track / Channel Vokal, terutama Vokal Wanita untuk membuat suaranya terdengar lebih tebal.
  
Frekuensi Untuk Midle 500 Hz – 2 kHz
Mengatur equalizer di mid range sering di lakukan untuk membuat suara instrument terompet ataupun yang berkarakter hampir sama terdengar jelas (biasanya sekitar 500 hz sampai 1 khz), atau untuk membuat efek suara telephone. Penambahan gain di mid range juga dapat menambah attack dari track bass guitar (biasanya di 800 hz dan 1,5 khz). Sama halnya dengan nada - nada rendah dari track rhythm guitar yang juga dapat terdengar lebih memiliki attack jika gain di frequency 1,5 khz dinaikkan.
Untuk instrument guitar, piano dan vocal, gain dari mid range frequency ini lebih sering di turunkan. Menurunkan gain di frequency 500 – 800 hz untuk track gitar akustik dapat membuatnya terdengar lebih jernih, sementara menurunkan gain di frequency 800 hz pada track vocal dapat menurunkan suara sengau serta membuatnya terdengar lebih “bulat” dan jelas.

Untuk track snare drum, penurunan gain di frequency 800 hz dapat menghilangkan kesan suara kaleng.
Frekuensi Untuk Mid High 2 kHz – 4 kHz

Range frequency ini menentukan efek attack dari rhythm instrument juga percussive instrument. Pengaturan equalizer dapat diaplikasikan di frekuensi mana saja di range ini, namun biasanya dipusatkan sekitar frequency 3 kHz.

Pada kick drum, menaikkan gain di frequency 2,5 kHz dapat memberikan attack pukulan dengan karakter felt beater, sementara 4 kHz memberikan karakter hardwood. Frekuensi – frekuensi ini dapat pula memberikan attack lebih jelas pada tom dan snare.

Track guitar pun seringkali diberikan sedikit attack dan pemisahan suara dengan cara mengatur equalizer di range ini. Sementara untuk track vocal, sedikit boosting ( sekitar 1 dB – 3 dB) di mid range akan membuat vocal tersebut terdengar lebih menonjol. Namun menambahkan gain terlalu berlebihan dapat membuat syllables dari vocal sulit untuk di reduksi dan membuatnya tidak enak didengar. Pada track background vocal, umumnya mid range frequency di turunkan agar terdengar lebih “transparan“.

Frekuensi Untuk Presence 4 kHz – 6 kHz
Mengatur equalizer pada frequency di range ini dapat membuat track vocal ataupun instrument melodi lainnya terdengar lebih dekat dan lebih jelas. Namun jika berlebihan dapat membuat suaranya terdengar kasar. Pengaturan equalizer di range ini umumnya dipusatkan disekitar frequency 5 kHz.

Frekuensi Untuk High 6 kHz – 20 kHz
Pada dasarnya, range treble frequency ini menentukan kejernihan dari instrument. Pengaturan equalizer di range ini biasanya dipusatkan di sekitar frequency 7 kHz, 10 kHz dan 15 kHz. Suara “S” pada vocal biasanya memiliki frequency sekitar 7 kHz, membuat frequency tersebut biasanya diturunkan. Namun anda harus hati-hati pada saat menurunkannya karena dapat membuat vocal terdengar “tumpul”. Breath sound dari track vocal biasanya terdengar di frequency 15 kHz keatas. Pada garis besarnya mengatur equalizer untuk track vocal adalah menghilangkan aksen “S” yang terlalu kasar dan memberikan breath sound yang berkualitas.
Frequency 7 kHz juga merupakan “metallic attack” dari frekuensi drum, sementara 15 kHz merupakan desisan bagi track cymbals. Ketika mengatur equalizer secara keseluruhan, frequency 10 kHz digunakan sebagai penambah level kejernihan secara umum.
 

Multi Electronics

Asia Road No.1/11, Medan City North Sumatera Indonesia 061-7347357
Contact Person: Arvin

Supported by: Blueray Cargo

Blueray are the best forwarding company which are breaking trading limit between China and Indonesia

Like This Pages

Please give your vote or like at the Facebook button above.